RAPATKAN DAN LURUSKAN SHAF ATAU HATI KALIAN AKAN TERCERAI-BERAI DAN SETAN AKAN MASUK DIANTARA SHAF KALIAN!!!
Perkara yang ringan namun mempunyai keutamaan dan
pahala yang besar di sisi Allah, dan sayangnya sekarang ini banyak disepelekan oleh kaum muslimin, yaitu Merapatkan dan Meluruskan Shaf
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبَانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالْأَعْنَاقِ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Aban, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Rapatkan shaf-shaf kalian, dekatkanlah jarak antara keduanya dan sejajarkanlah antara leher-leher. Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, sesungguhnya aku melihat setan masuk ke dalam celah celah shaf itu, tak ubahnya bagai anak kambing kecil." [Sunan Abu Daud no. 571; An-Nasa'i no. 806; Musnad Ahmad no. 13238; sanadnya shahih]
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ قَالَ سَأَلْتُ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشَ عَنْ حَدِيثِ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ فِي الصُّفُوفِ الْمُقَدَّمَةِ فَحَدَّثَنَا عَنْ الْمُسَيَّبِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ تَمِيمِ بْنِ طَرَفَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَلَّ وَعَزَّ قُلْنَا وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهِمْ قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الْمُقَدَّمَةَ وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An-Nufaili, telah menceritakan kepada kami Zuhair, dia berkata, 'Aku pernah bertanya kepada Sulaiman Al-A'masy tentang hadits Jabir bin Samurah dalam hal shaf terdepan, maka dia menceritakan kepada kami dari Al-Musayyab bin Rafi', dari Tamim bin Tharafah, dari Jabir bin Samurah, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidakkah kalian ingin berbaris sebagaimana para malaikat berbarls di hadapan Rabb mereka Azza wa Jalla?" Kami bertanya, "Bagaimana para malaikat berbaris di hadapan Rabb mereka?" Beliau bersabda, "Mereka menyempurnakan shaf shaf yang terdepan, dan mereka saling merapatkan shaf." [Sunan Abu Daud no. 565; Musnad Ahmad no. 20059; sanadnya shahih]
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ اسْتَوُوا وَلَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ لِيَلِنِي مِنْكُمْ أُولُو الْأَحْلَامِ وَالنُّهَى ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dan Abu Muawiyah serta Waki', dari al-A'masy, dari 'Umarah bin 'Umair at-Taimi, dari Abu Ma'mar, dari Abu Mas'ud dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap pundak-pundak kami dalam shalat seraya bersabda, "Luruskanlah, dan jangan berselisih sehingga hati kalian akan berselisih. Hendaklah yang tepat di belakangku orang yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah mereka kemudian orang yang sesudah mereka." [Shahih Muslim no. 654; Sunan An-Nasa'i no. 798, 803; Ibnu Majah no. 966; Ad-Darimi no. 1238; Musnad Ahmad no. 17708]
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ زَكَرِيَّا بْنِ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ أَبِي الْقَاسِمِ الْجُدَلِيِّ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ
أَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النَّاسِ بِوَجْهِهِ فَقَالَ أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثَلَاثًا وَاللَّهِ لَتُقِيمُنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ قَالَ فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ يَلْزَقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَرُكْبَتَهُ بِرُكْبَةِ صَاحِبِهِ وَكَعْبَهُ بِكَعْبِهِ
Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Zakariyya bin Abi Za'idah, dari Abul Qasim Al-Judali, dia berkata, 'Aku telah mendengar An-Numan bin Basyir berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa menghadap kepada jamaah, lalu bersabda, "Luruskanlah shaf-shaf kalian! -beliau mengucapkannya tiga kali- Demi Allah, hendaklah kalian benar-benar meluruskan shaf-shaf kalian, atau sungguh Allah akan membuat hati kalian saling berselisih." Kata An-Nu'man, "Maka aku melihat seseorang melekatkan (merapatkan) pundaknya dengan pundak temannya (orang di sampingnya), demikian pula antara lutut dan mata kakinya dengan lutut dan mata kaki temannya." [Sunan Abu Daud no. 566; An-Nasa'i no. 801; Musnad Ahmad no. 17703; sanadnya shahih]
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ أَسَدٍ قَالَ أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى قَالَ أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّائِيُّ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّهُ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَقِيلَ لَهُ مَا أَنْكَرْتَ مِنَّا مُنْذُ يَوْمِ عَهِدْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَنْكَرْتُ شَيْئًا إِلَّا أَنَّكُمْ لَا تُقِيمُونَ الصُّفُوفَ
Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Asad, dia berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Al-Fadhl bin Musa, dia berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid Ath-Tha'i, dari Busyair bin Yasar Al-Anshari, dari Anas bin Malik, bahwa dia datang ke Madinah, lalu dikatakan kepadanya, "Apakah ada sesuatu yang kamu ingkari dari perbuatan kami sejak kamu hidup bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Anas bin Malik menjawab, "Tidak ada sesuatu yang aku ingkari dari kalian kecuali kalian tidak meluruskan shaf dalam shalat!" [Shahih Bukhari no. 682; Musnad Ahmad no. 11666, 11681]
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Suhail dari Ayahnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah di depan, dan sejelek-jeleknya adalah pada akhirnya. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah pada akhirnya, dan sejelek-jeleknya adalah awal shaf." [Shahih Muslim no. 664; Musnad Ahmad no. 7058, 8074, 8130, 8290; dan diriwayatkan oleh Ashabus Sunan]
*) Dianjurkan bagi imam sebelum memulai shalat berjama'ah agar menghadapkan dirinya pada jama'ah dan meluruskan shaf-shaf mereka, merapatkan pundak-pundak dan tumit-tumit mereka berdasarkan hadits An-Nu'man bin Basyir diatas. Lurusnya shaf shalat adalah kesempurnaan shalat kita.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلَا تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ وَأَقِيمُوا الصَّفَّ فِي الصَّلَاةِ فَإِنَّ إِقَامَةَ الصَّفِّ مِنْ حُسْنِ الصَّلَاةِ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad, ia berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq, telah mengkhabarkan kepada kami Ma'mar, dari Hammam bin Munabbih, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Dijadikannya Imam adalah untuk diikuti, maka janganlah kalian menyelisihnya. Jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengucapkan 'Sami'allahu Liman Hamidah' maka ucapkanlah, 'Rabbana Lakal Hamd'. Jika ia sujud maka sujudlah kalian, jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semuanya dengan duduk, dan luruskanlah shaf, karena lurusnya shaf merupakan bagian dari sempurnanya shalat." [Muttafaqun 'alaih; dan diriwayatkan oleh Ashabus Sunan]
*) Dianjurkan untuk berlemah lembut dalam menyambung dan meluruskan shaf dengan saudaranya disampingnya
حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْغَافِقِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ وَحَدِيثُ ابْنِ وَهْبٍ أَتَمُّ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قُتَيْبَةُ عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ عَنْ أَبِي شَجَرَةَ لَمْ يَذْكُرْ ابْنَ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقِيمُوا الصُّفُوفَ وَحَاذُوا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسُدُّوا الْخَلَلَ وَلِينُوا بِأَيْدِي إِخْوَانِكُمْ لَمْ يَقُلْ عِيسَى بِأَيْدِي إِخْوَانِكُمْ وَلَا تَذَرُوا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ وَمَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ
Telah menceritakan kepada kami 'Isa bin Ibrahim Al-Ghafiqi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, -dari jalur lain-, telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah menceritakan kepada kami Al-Laits, -dan hadits riwayat Ibnu Wahb lebih sempurna-, dari Mu'awiyah bin Shalih, dari Abu Azh-Zhahiriyyah, dari Katsir bin Murrah, dari 'Abdullah bin 'Umar, Qutaibah berkata, dari Abu Azh-Zhahiriyah, dari Abi Syajarah tanpa menyebutkan Ibnu 'Umar, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Tegakkanlah shaf-shaf, sejajarkanlah antara pundak-pundak, tutuplah celah-celah dan lemah lembutlah terhadap kedua tangan saudara kalian dan janganlah kalian membiarkan celah-celah itu untuk setan, barangsiapa yang menyambung shaf maka Allah akan menyambungnya dan barang siapa yang memutusnya maka Allah akan memutusnya." [Sunan Abu Daud no. 570; lihat As-Silsilah Ash-Shahihah no. 743]
Al-Imam Abu Daud berkata :
وَمَعْنَى وَلِينُوا بِأَيْدِي إِخْوَانِكُمْ إِذَا جَاءَ رَجُلٌ إِلَى الصَّفِّ فَذَهَبَ يَدْخُلُ فِيهِ فَيَنْبَغِي أَنْ يُلِينَ لَهُ كُلُّ رَجُلٍ مَنْكِبَيْهِ حَتَّى يَدْخُلَ فِي الصَّفِّ
"Makna dari kalimat 'lemah lembutlah kalian terhadap tangan saudara kalian' adalah apabila ada seseorang yang baru datang dan masuk ke dalam shaf, maka yang lain hendaknya melemaskan pundaknya hingga dia dapat masuk ke dalam shaf."
*) Orang yang berusaha untuk menyambung dan meluruskan shaf, maka Allah Ta'ala dan para malaikat akan bershalawat untuknya dan diangkat derajatnya.
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الَّذِينَ يَصِلُونَ الصُّفُوفَ وَمَنْ سَدَّ فُرْجَةً رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً
Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ayyasy, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah, dari Ayahnya, dari 'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat bagi orang-orang yang menyambung barisan shalat, maka barangsiapa menutup celah dalam barisan tersebut Allah akan mengangkat derajatnya." [Sunan Ibnu Majah no. 985; Musnad Ahmad no. 23446; sanadnya shahih, lihat Shahih Ibnu Majah no. 1004]
Maka senantiasalah kita berusaha merapatkan dan meluruskan shaf-shaf kita dengan saudara disamping kita dalam shalat berjama'ah. Jangan seperti orang-orang yang berada di foto, mereka terpengaruh oleh motif karpet yang biasa dipakai di masjid-masjid di Indonesia. Allahul Musta'an.
Semoga bermanfaat.
Allahu a'lamu bishawab.
Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=386970434715898&set=at.120123968067214.29554.100002088337324.100002354124494.100000712724314&type=1&theater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar, kritik, saran, juga pertanyaan sahabat sangat saya hargai sebagai masukan agar blog ini dapat lebih baik dan kita semua dapat memperoleh manfaat daripadanya. Jangan sungkan untuk berkomentar.