Kamis, 14 Maret 2013

Mencintai adalah Keputusan ...




Mencintai adalah Keputusan ...




Dia berkata : “ Aku ibarat botol.... Tak kan kubuka tutup botol ini apabila aku tak sanggup
menutupnya kembali”.... Demikian juga dengan cinta. Aku tak akan pernah membuka hati
apalagi mengucapkan cinta kepada siapapun sebelum diri ini mampu menghalalkan cinta. Mencintai adalah Keputusan ...

Pernahkah hati dibelenggu rasa resah gelisah tiada menentu ketika wabah cinta hinggap di sana....? Rasa cinta yang hadir tanpa diundang dan pergi pun tiada direncanakan..

Orang bilang mencintai adalah pilihan karena diri kita yang memilihnya untuk kita cintai dengan segenap kelebihan dan kekurangannya.. .

Namun mencintai juga sebuah keputusan... karena diri kita yang memutuskan untuk mencintainya..



Mencintai orang dengan segenap kelebihannya itu mudah dilakukan karena itu yang kita inginkan...

Namun tetap bertahan dan mencintai dengan segenap kekurangan itu baru luar biasa karena banyak tantangan di sana...

Mencintai adalah keputusan besar, karena ada taruhan kepribadian di sana. Sekali kita berucap aku mencintaimu berarti kita harus membuktikan . Sekali kita berucap namun tak ada bukti hilanglah kepercayaan itu.

Aku mencintaimu adalah ungkapan lain dari aku ingin memberimu sesuatu, aku ingin memperhatikanmu , aku ingin engkau tumbuh dan berkembang lebih baik dan bahagia....

Aku mencintaimu adalah deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan tertarik tapi tentang kerelaan,kesiapan dan kemampuan memberi , berkorban , memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi agar tunas - tunas cinta itu tumbuh dan bersemi sepanjang waktu...

Aku mencintaimu adalah sebuah perjuangan harus ada saling kepercayaan dan rasa saling menjaga agar hati tidak terkhianati...

Aku mencintaimu adalah keputusan besar untuk segera menghalalkan rasa itu melalui ikatan suci pernikahan...

Andaikan cinta tiada sanggup dijadikan halal lebih baik tinggalkan karena hanya akan menambah derita bagi hati yang terjaga..

Pernah suatu ketika diri ini bertanya pada seorang sahabat…Duhai sahabatku…bagai mana engkau memandang cinta?

Dia berkata : “ Aku ibarat botol.... Tak kan kubuka tutup botol ini apabila aku tak sanggup menutupnya kembali”.... Demikian juga dengan cinta. Aku tak akan pernah membuka hati apalagi mengucapkan cinta kepada siapapun sebelum diri ini mampu menghalalkan cinta


Sumber

2 komentar:

Komentar, kritik, saran, juga pertanyaan sahabat sangat saya hargai sebagai masukan agar blog ini dapat lebih baik dan kita semua dapat memperoleh manfaat daripadanya. Jangan sungkan untuk berkomentar.